Friday, June 14, 2013

AKU DAN PENDERITAAN KU

Nama             : Mar’ie Muhammad Akbar
Kelas              : 1IA03
NPM              : 54412438
TUGAS IBD KE-3
TRAGEDI KECELAKAAN
            Pada siang hari tepat nya tanggal 3 september 2011 pukul 12.30 saya baru keluar dari ruang kelas tempat di mana saya kursus. Ketika itu saya suadah lulus dari sma namun berniat untuk tidak melanjutkan kuliah dahulu karena ada beberapa hal. Setelah saya shoa lat dzuhur saya dan teman saya makan siang. Namun ketika saya sedang makan beberapa kali saya keselek dan memilliki firasat tidak baik, tetapi saya tetap melanjutkan makan. Setelah selesai makan teman-teman saya mengajak untuk nongkrong-nongkrong dahulu namun saya menolaknya. Setelah itu saya pulang dengan perlengkapan lengkap helm fullface, sarung tangan, jaket tebal, celana panjang, dan sepatu.

            Ketika saya pulang entah kenapa saya di tahan teman-teman saya agar saya pulangnya nanti dahulu, namun saya tetap kekeh ingin pulang. Lalu saya berangkat tetapi entah kenapa di perjalanan saya merasa tidak enak karena sepertinya ada yang akan terjadi. Tetapi saya tetap melanjutkan perjalanan.

            Di suatu perempatan besar yang tidak ada lampumerahnya saya sedikit menurunkan kecepatan karena itu perempatan besar namun pada saat itu juga sebuah motor melaju dengan sangat cepat dan hampir menabrak saya. Tetapi motor itu menghindar dan step belakang motornya tersangkut pada ban depan saya sehingga saya dan motor itu pun terjatuh. Tanpa di sadari saya dan pengendara motor yang ternyata bapak tua itu sudah tergeletak di aspal. Namun banyak orang membantu membangunkan saya dan bapak tua itu. Dan ketika saya tersadar saya syhok melihat bapak tua itu berlumuran darah dan tak sadar kan diri. Namun saya dan bapak tua itu di bawa kerumah sakit karena dari TKP ada rumah sakit terdekat.

            Sesampai nya di rumah sakit saya dan bapak itu mendapatkan perawatan namun banyak orang terkejut melihat kondisi saya dan bapak tua itu. Banyak orang terkejut karena saya tidak sedikit pun mengalami luka namun bapak tua itu mengalami luka sangat parah. Ternyata pas di selidiki ternyata bapak tua itu berkendara tidak memakai pakaian safety. Dia memakai celana yang panjang nya tanggung memakai jaket tipis dengan helm catok tidak ada kaca dan SNI nya memakai sendal jepit dan tidak memakai sarung tangan. Di situlah letak kesalahan bapak tua itu sudah naik motor ngebut dan dia tidak memakai pakaian safety. Selanjutnya dokter polisi dan orang-orang yang melihat saya dan bapak tua itu terheran heran dan bertanya-tanya.

            Setelah itu keluarga bapak tua itu pun datang dan keluarga saya pun datang. Namun terjadi perselisihan karena keluarga bapak tua itu meminta pertanggung jawaban karena mengatakan saya yang membawa motor ngebut-ngebut dan menabrak bapak tua itu. Padahal yang sebenarnya bapak tua itu yang mengendarai motor dengan kencang dan tidak berpakaian safety. Lalu keluarga bapak tua itu meminta ganti rugi sebanyak 6jt rupiah untuk biaya pengobatan dan perbaikan motor si bapak tua itu.

            Namun keluarga saya menolaknya karena itu sama saja memeras keluarga saya. Setelah itu setelah dengan perdebatan perseteruan yang panjang dan berhari hari maka orangtua saya memutuskan hanya mengganti 2jt atau tidak sama sekali karena orangtua saya menganggap luka parah yang di derita bapak tua itu karena ulah nya dia sendiri berkendara dengan kecepatan tinggi namun tidak berpakaian dengan safety. Setelah itu saya dan keluarga saya berdamai dengan keluarga bapak tua itu dan memberikan uang nya. Dan saya benar-benar trauma dengan naik motor selama 1 bulan dan tidak mau naik motor karena trauma yang saya terima.

            Mungkin itu saja yang dapat saya ceritakan. Pada kesimpulan nya ap bila anda ingin berkendara berpakaian lah dengan safety dan jangan berkendara dengan kecepatan tinggi dan dalam kondisi terburu-buru.

No comments:

Post a Comment